“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi
ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat
tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Matius 6:19-21
*courtesy of PelitaHidup.com
Sebagian besar dari kita, bahkan boleh dikatakan bahwa hampir semua manusia mendambakan untuk merasa bahagia setiap hari, tetapi tidak tahu bagaimana cara mencapainya. Sangat mudah bagi kita untuk mencari kebahagiaan tersebut di tempat yang salah. Semua manusia ingin merasa bahagia, tetapi seringkali kita malah berjalan ke arah yang berseberangan dalam mencapai kebahagiaan tersebut. Umumnya kita mencari kebahagiaan kita pada:
Pribadi Seseorang
Walaupun mungkin kita tahu tentang sesuatu dengan jauh lebih baik dari seseorag, tetap saja kita mengharapkan orang di sekitar kita untuk dapat berbuat sesuai yang kita kehendaki, mengharap mereka untuk memperhatikan kita, membuat kita bahagia, mengerti kita serta menghargai kita. Kita mengharapkan mereka untuk mengasihi dan mencintai kita secara utuh di setiap detik kehidupan kita!
Harta dan Kekayaan
Memiliki harta dan kekayaan secara berkelimpahan ataupun hanya memiliki sebagian kecil dari harta dan kekayaan ternyata memiliki peranan dalam membentuk kehidupan pribadi kita. Sepasang sepatu baru, selusin baju dan tas branded baru, sebuah gadget canggih terbaru, sebuah mobil yang lebih bagus atau bahkan sebuah rumah minimalis idaman ternyata memiliki kuasa untuk memperbaiki suasana hati serta penampilan kita.
'
Kedudukan dan Jabatan
Bagi banyak orang, kedudukan dan jabatan memiliki dua sisi; di satu sisi, kedudukan dan jabatan dapat menghancurkan kebahagiaan seseorang, tetapi di sisi lain hal itu merupakan sarana untuk mencapai kepuasan diri seseorang. Di posisi terbaik mana sebaiknya saya menempati jabatan saya? Apakah saya berkembang dan naik jabatan dalam waktu relatif cepat? Siapa yang ada di depan menghalangi pencapaian posisi idaman saya? Siapa yang harus saya korbakan agar saya dapat maju dan mencapai tujuan saya? Dan, yang lebih penting lagi adalah, siapa yang ada di belakang saya?
Tahukah Anda bahwa ke-4 sumber rasa bahagia tersebut memiliki kesamaan? Ke-empatnya adalah sumber rasa bahagia yang palsu. Keempatnya terbukti gagal untuk memberi rasa bahagia kepada Anda dan saya untuk jangka panjang. Keempatnya mengecewakan dan tidak berhasil dalam memenuhi kerinduan terdalam jiwa kita akan rasa bahagia yang sejati.
Alkitab berkata, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Matius 6:19-21
Pribadi seseorang, harta dan kekayaan, tempat-tempat tertentu serta kedudukan dan jabatan terlalu rapuh untuk menanggung beban harapan dan keinginan terdalam kita untuk mengalami sukacita yang sejati.
Hanya Tuhan Yesus sendiri yang mampu memenuhi semua harapan, keinginan dan kebutuhan kita akan rasa bahagia yang sejati itu.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sebagian besar dari kita, bahkan boleh dikatakan bahwa hampir semua manusia mendambakan untuk merasa bahagia setiap hari, tetapi tidak tahu bagaimana cara mencapainya. Sangat mudah bagi kita untuk mencari kebahagiaan tersebut di tempat yang salah. Semua manusia ingin merasa bahagia, tetapi seringkali kita malah berjalan ke arah yang berseberangan dalam mencapai kebahagiaan tersebut. Umumnya kita mencari kebahagiaan kita pada:
Pribadi Seseorang
Walaupun mungkin kita tahu tentang sesuatu dengan jauh lebih baik dari seseorag, tetap saja kita mengharapkan orang di sekitar kita untuk dapat berbuat sesuai yang kita kehendaki, mengharap mereka untuk memperhatikan kita, membuat kita bahagia, mengerti kita serta menghargai kita. Kita mengharapkan mereka untuk mengasihi dan mencintai kita secara utuh di setiap detik kehidupan kita!
Memiliki harta dan kekayaan secara berkelimpahan ataupun hanya memiliki sebagian kecil dari harta dan kekayaan ternyata memiliki peranan dalam membentuk kehidupan pribadi kita. Sepasang sepatu baru, selusin baju dan tas branded baru, sebuah gadget canggih terbaru, sebuah mobil yang lebih bagus atau bahkan sebuah rumah minimalis idaman ternyata memiliki kuasa untuk memperbaiki suasana hati serta penampilan kita.
'
Kedudukan dan Jabatan
Bagi banyak orang, kedudukan dan jabatan memiliki dua sisi; di satu sisi, kedudukan dan jabatan dapat menghancurkan kebahagiaan seseorang, tetapi di sisi lain hal itu merupakan sarana untuk mencapai kepuasan diri seseorang. Di posisi terbaik mana sebaiknya saya menempati jabatan saya? Apakah saya berkembang dan naik jabatan dalam waktu relatif cepat? Siapa yang ada di depan menghalangi pencapaian posisi idaman saya? Siapa yang harus saya korbakan agar saya dapat maju dan mencapai tujuan saya? Dan, yang lebih penting lagi adalah, siapa yang ada di belakang saya?
Tahukah Anda bahwa ke-4 sumber rasa bahagia tersebut memiliki kesamaan? Ke-empatnya adalah sumber rasa bahagia yang palsu. Keempatnya terbukti gagal untuk memberi rasa bahagia kepada Anda dan saya untuk jangka panjang. Keempatnya mengecewakan dan tidak berhasil dalam memenuhi kerinduan terdalam jiwa kita akan rasa bahagia yang sejati.
Alkitab berkata, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Matius 6:19-21
Pribadi seseorang, harta dan kekayaan, tempat-tempat tertentu serta kedudukan dan jabatan terlalu rapuh untuk menanggung beban harapan dan keinginan terdalam kita untuk mengalami sukacita yang sejati.
Hanya Tuhan Yesus sendiri yang mampu memenuhi semua harapan, keinginan dan kebutuhan kita akan rasa bahagia yang sejati itu.
Komentar
Posting Komentar